Tindak Lanjut Kerjasama LDII dan Kemenkominfo


Kampanye Gerakan Internet Sehat (GIS) sejak 2009 terus ditindaklanjuti. Itulah harapan LDII dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Bagi LDII GIS bukan wacana. Setidaknya LDII telah melakukan kampanye ini di 34 provinsi, dalam rupa pelatihan jurnalisme kewargaan, ¬e-commerse, dan pemanfaatan internet untuk kegiatan pesantren, dakwah, bahkan pengajian. Menurut Ketua DPP LDII yang juga anggota Komisi Penyiaran Indonesia Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul, warga LDII telah menyadari internet memiliki fungsi yang luar biasa dalam menghubungkan manusia di belahan dunia manapun, “Namun kami tak menampik juga, internet bisa menjadi negatif bila yang diakses adalah pornografi, dan memanfaatkan sosial media hanya sekadar buang-buang waktu,” ujar Hidayat. Hidayat menegaskan LDII mendorong warganya memanfaatkan internet secara sehat sekaligus produktif. Dari sisi pembangunan karakter, internet menjadi media dakwah. Sedangkan dalam ranah profesi ataupun personal, internet dimanfaatkan sebagai salah satu media berbisnis. Untuk itulah Kemenkominfo melalui Sekretaris Dirjen Informatika Mariam F Barata mengajak kembali LDII untuk meneruskan GIS. Pucuk dicinta ulam tiba. Mariam mengajak kader-kader LDII dan para juru dakwah yang hadir untuk lebih jeli mempelajari realita, dampak yang timbul, kemanfaatan yang didapat dari internet serta upaya yang perlu dilakukan, untuk menanggulangi penyalahgunaan internet. Mariam menyebut LDII bisa menjadi semacam agent of change mengemban materi kampanye internet sehat. Dalam upaya mewujudkan gerakan internet sehat, LDII bekerjasama dengan Direktorat Pemberdayaan Informatika membicarakan tindak lanjut GIS dan rencana LDII untuk mewujudkan generasi smart society di Kantor Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kemenkominfo, Jakarta pada Rabu (5/3). ldii-kominfo Sejauh ini, Kemenkominfo telah membentuk tim relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang dilatarbelakangi dengan minimnya pegiat TIK yang mau bersama-sama menyosialisasikan penggunaan internet sehat. Kemenkominfo mengemukakan, sebenarnya sudah banyak komunitas-komunitas TIK yang terbentuk, hanya saja masih berdiri sendiri. Untuk itu, Kemenkominfo berinisiatif mengumpulkan para pegiat TIK dan mewadahi mereka sesuai dengan visi Kemenkominfo. Indriyatno Bayumurti, Ketua Relawan TIK Nasional menambahkan, Kemenkominfo telah mengirim kurang lebih sekitar 2000 tenaga relawan TIK di 25 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Kemenkominfo menerima relawan TIK dari luar negeri seperti Korea. Bahkan, di tahun 2012, Indonesia menerima 400 relawan dari Korea kemudian dikirim ke berbagai daerah-daerah di seluruh Indonesia. Para relawan TIK ini tidak hanya memberikan edukasi mengenai IT kepada masyarakat, namun juga kebudayaan Korea. Pada 2014 ini, Kemenkominfo melalui relawan TIK berupaya menggalakkan penggunaan internet Cerdas, Kreatif dan Produktif(CAKAP). Hal ini didasari dengan kesadaran perlunya pendampingan orang tua terhadap anak yang sering menggunakan internet. Senada dengan hal mendasar tersebut, Hidayat Nahwi Rasul yang juga Ketua Forum Telematika Wilayah Indonesia Timur mengungkapkan kegelisahan LDII akibat penyalahgunaan internet dan upaya menghilangkan konten-konten negatif dengan pelatihan ICT. ldii-sambangi-kominfo LDII berharap dapat berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar bisa ikut mengirimkan relawan TIK dari generasi muda LDII dan berpartisipasi mewujudkan internet sehat, cerdas, produktif, kreatif. TIK telah membuat Taman Maya Digital untuk masyarakat Indonesia yang ingin menjangkau seluruh daerah-daerah di Indonesia beserta ciri khasnya. Sehingga masyarakat Indonesia dari Timur tidak perlu jauh-jauh datang ke Taman Mini Indonesia Indah bila ingin mengetahui miniatur Indonesia, cukup mengakses Taman Maya Digital yang tidak perlu memakan biaya mahal. Kontributor konten Taman Maya Digital adalah masyarakat itu sendiri dari setiap daerah. Dengan demikian, konten-konten baik tentang Indonesia semakin banyak. Inilah salah satu contoh yang dianggap dapat meminimalisir konten negatif. Hidayat menambahkan, itu semua juga tergantung dari orang yang meng-upload konten website. Konten yang baik tentunya akan lebih bermanfaat dibanding konten yang negatif. Maka pikir dahulu sebelum mengunggah konten di internet. (Noni/Reza/LINES), sumber : ldii.or.id />
Tindak Lanjut Kerjasama LDII dan Kemenkominfo Tindak Lanjut Kerjasama LDII dan Kemenkominfo Reviewed by LDII-GARUT on 01.20 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Comment

Comments

ads
Diberdayakan oleh Blogger.